Cerita Sex Ingin Berhubungan Intim Dan Kemauan Menyaksikan Senjata Pria Yang bagitu Besar

Saya telah lebih dari sepuluh tahun bekerja di dalam kantor ini, tetapi barusan saya temukan kesempatan yang masih sama sekali tidak saya kira. Ceritanya ini. Semenjak anakku masuk SMP, saya mau tak mau mengantarkan sendiri ia kesekolah pagi-pagi.

Cersex Pembantu – Sekolahnya cukup jauh dari rumah, memiliki jarak sekitaran 45 menit. Saya tiap hari harus bangun pagi sekali supaya saya dapat sampai ke sekolah anakku sekitaran jam 7 kurang 10, karena sekolah diawali jam 7 tepat. Dari mengantarkan sekolah saya mustahil kembali kembali lagi ke rumah, karena saya harus sampai di dalam kantor jam 9.
Jarak sekolah dengan kantorku sekitaran 10 menit perjalanan . Maka tiap pagi saya telah ada di kantor jam 7 pagi. Kantorku tempati gedung tingkat. Tiap saya sampai kantor, yang pertama saya kerjakan ialah membuang air kecil. Rutinitasku tiap hari minum air putih sekitaran 1,5 ltr di saat mendekati pergi dari rumah, hingga sesampainya di dalam kantor saya benar-benar tersesak kencing. Ini saya kerjakan adalah therapy air putih untuk kesehatan. Kerap kali saat saya akan kencing, wc sedang dibikin bersih oleh petugas cleaning servis. Umumnya saya tahan sesaat sekalian menanti wc selesai dibikin bersih.
Permasalahannya yang bersihkan petugas cleaning servisnya ialah cewek, menjadi saya cukup enggan . Sesuatu hari saya sangat tersesak kencing. Rasanya menanti Yani, demikian nama petugas cleaning servis, merampung kerjanya tidak mungkin. Saya pada akhirnya menerobos saja lantas buka celana dan secara langsung memancurkan air yang menyesak akan keluar.
Di saat itu Yani sedang mengepel lantai pada bagian ujung WC hingga ia tidak sebelumnya sempat keluar. Karena bila keluar harus lewat tempatku berdiri. Mahfum WCnya tidak begitu luas. Saya berpikiran, toh ia tidak dapat menyaksikan karena tempatnya cukup dibelakangku. Andaikan ada orang kencing di sebelahku tidak bisa menyaksikan. Permasalahannya tidak sedap saja kencing sementara disana ada cewe. Yani telah lama saya mengenal. Ia kerap saya mintai tolong untuk beli makan siang di warung yang terdapat banyak di muka gedung.
Sudah pasti ada biaya saya beri, yang terkadang biayanya sama atau jika dibulatkan jadi lebih besar dari harga orderku. Jadi ia memang dekat denganku. Yani umurnya masih sekitaran 18 tahun. Ia drop-out dari SMA kelas 2. Bila berseragam cleaning servis, ia tidak kelihatan seksi, tapi bila menggunakan jeans dan kaus, terlihat pahanya yang gempal dan susunya yang menggembung.
“Sorry ya yan saya tidak tahan kepingin sekali nih,” kataku.
“Ah tidak pa pa pak , tidak terlihat kok,” ucapnya.
“Ah terlihat tidak apapun ,
” kataku memikat sekalian melepaskan kencingku yang benar-benar mendesak.
“Ih Bapak genit ah,
“ucapnya sekalian terus bersihkan lantai.
“sudah sebelumnya pernah simak apa belum,
” tanyaku memikat kembali.
“Aslinya ya belum lah pak, jika di film beberapa kali sudah.
“Sini dech jika ingin simak, yang asli,” kataku.
“Ah bapak ….., saya malu ah,” ucapnya.
“Lho yang malu memang semestinya siapa, kamu kok menjadi terbalik.” kataku.
“Memang Bapak tidak malu,” jawabannya sekalian merapat.
Ternyata ada pula kemauan ia menyaksikan bentuk asli alat paling rahasia seorang pria. “Ih kok kecil ya pak, di beberapa film sepertinya besar sekali,” kata yani sekalian mengincar barangku dari samping. “Ya iyalah, yang difilm itu kan barangnya orang bule dan negro yang tubuhnya besar, lagian barangnya kan siap tempur, lha inilah kembali malas karena sedang mancur dan kembali orang Indonesia kan tidak segede orang barat,” kataku. ” O begitu ya pak,” ucapnya Perbincangan singkat itu membuat barangku perlahan-lahan memuai. Saya kencing memang lumayan lama karena yang dikeluarkan rasanya memang banyak.
Yani tetap memerhatikan barangku. Ia tidak malu kembali karena ia ambil posisi lebih terang untuk menyaksikan. Sesudah semua keluar saya membersihkan ujung penisku sama air yang mancur keluar toilet. Yani masih semangat menyaksikan barangku. “Memiliki bentuk lucu pak, kaya gunakan topi,” ucapnya. “Jika ingin pegang, bisa kok, pegang saja.” Kataku. Yani tidak punyai keberanian mencapai barangku. Ku pegang tangannya dan kubimbing ke penisku. Awalnya ia malu hingga tangannya cukup dikakukan, tapi karena saya ambil terus pada akhirnya ia melemas. Tangannya kubekapkan ke penisku yang telah berdiri prima. Kuremas tangannya supaya ia meremas barangku.
Ia meremas dan saya rasakan nikmat. ” Aduh kok keras dan anget begini sich Pak,” ucapnya. Saya tidak menjawab karena nikmati kesan remasan Yani. “Sudah ah pak kelak saya tidak kerja-kerja,” ucapnya akhiri remasan di penisku. Aku juga tutup resleting dan keluar wc ke arah meja kerjaku. Sepagi ini tidak ada karyawan yang tiba. Saya senang nikmati kesan pagi. Sekalian menanti karyawan yang lain tiba, saya searching pada internet sekalian berangan-angan agar semakin jauh dengan Yani. Dalam benakku kacau, ia cleaning servis, sedangkan saya dikantor ini cukup punyai kedudukan yang terpandang. Jika contohnya saya ada affair dengan Yanti lantas dibongkar, wah malunya bukan bermain. Tetapi dibalik itu, Yanti lumayan menarik.
Selama ini telah lebih gampang memprosesnya untuk tindak lanjut. Wah bagaimana ya saya kebingungan . Andaikan saja ia bukan bekerja sebagai cleaning servis di gedung tempat kantorku ada, saya tentu tidak berpikir panjang mengarapnya. Hari selanjutnya saya tiba cukup lebih pagi, karena jalanan cukup kendur. Sesampainya dikantor, Yani tetap bersihkan ruangan kerja. Menyaksikan saya tiba dan secara langsung ke arah WC, Yani juga turut juga masuk. “Pak ingin tahu ingin simak , sepanjang malam menjadi pikirkan pak karena Bapak sich,” ucapnya. Saya sudah pasti biarkan ia turut masuk dan melihat barangku. Ini kali ia kusuruh memegang tangkai penisku yang mancur. Celana cukup saya turunkan, hingga bukan saja tangkai penis yang bebas, tapi kantong menyan di bawahnya terlepas.
Di pegang Yani penisku menjadi memuai, dan kencing nya mengecil, hingga pembasmiannya menjadi semakin lama. Usai semua keluar saya sampaikan bagaimana membersihkan tersisa air seni di ujung penisku. Yani keliatannya ingin tahu sekali, hingga ia menurut saja perintahku. Lepas itu di sentuh-sentuh sisi kantong menyan. ” Pak ini apa kok empuk-empuk,” tanyanya.
Saya terangkan dan saya peringatkan supaya ia tidak meremas kantong pelirku, karena rasanya sakit dan sengal, kalausempat ia remas sisi tersebut. Kantong pelirku ditimang-timangnya, lantas batangku di genggamnya. ” Ih gemes dech pak rasanya ingin ngremes saja,” kata Yani. Yani gadis yang cukup agresif dan keinginantahuannya lumayan besar. Walau sebenarnya ia tidak pernah punyai kekasih. Berpacaran di sekolah dahulu sekedar hanya jalan bersama, menonton, tidak kurang dari itu . Maka ia sebetulnya tidak pernah disentuh lelaki. Saya tidak dapat tinggal diam, tanganku menyentuh susunya yang cukup menggembung. Di luar pakaiannya saya remas-remas. Yani kutarik dan kupeluk dari belakang.
Itil V3
Tanganku dengan selekasnya menyelusup ke kembali pakaiannya dan masuk ke bhnya. Bongkahan susu yang empuk dan kenyal saya remas-remas. Berasa pentilnya yang tetap kecil saya pelintir-pelintir. Senang meremas susunya tanganku yang satu kembali buka celana panjangnya dan secara langsung menelusup ke kembali celana dalamnya. Disitu saya meraba-raba bulu-bulu yang tidak begitu lebat. Saat jemari tengahku temukan sela belahan memeknya berasa ada lendir di rongganya. Kumainkan sesaat jemari tengahku di rongganya lantas saya tekan-tekan clitorisnya. Yani mendesah-desah. Saya semakin semangat, karena Yani keliatannya telah pasrah. Kugosok terus clitorisnya sekitaran 5 menit sampai ia pada akhirnya capai orgasme. Kemudian kami akhiri permainan dan mengatur lagi pakaian kami masing-masing.
Pada akhirnya nyaris tiap hari saya lakukan petting berat di wc dengan Yani. Saya tidak peduli kembali masalah statusku dibandingkan status Yani. Apalagi di muka seseorang ia kelihatan normal dalam terkait denganku. Yang membandingkannya gaji beli makan siang, saat ini semakin besar. Tetapi itu atas tekadku sendiri. Hubunganku dengan Yani tidak terendus sedikitpun oleh pegawai-pegawai di kantorku. Jadi saya merasa aman saja. Sesudah acara petting jalan beberapa saat, saya ingin tahu untuk memperoleh yang lebih. Pagi itu saya menyengaja tiba 1/2 jam dari umumnya. Yani saat itu kembali sapu ruangan kerja.
Kutarik ia masuk ke dalam wc wanita. Karyawan wanita di lantai ini tidak banyak. Mereka umumnya baru ada sekitaran jam 10. Rasanya semakin aman bercumbu di wc wanita. Saya ambil Yani masuk ke dalam salah satunya bedeng wc wanita. Toilet duduknya saya tutup dan saya selekasnya turunkan celanaku. Pakaian Yani saya membuka kancingnya dan BHnya saya lepas. Dan celananya saya lepas semua. Yani saya pangku bertemu. Saya berusaha masukkan penisku ke sela kemaluannya. Sesudah tempatnya pas saya menarik Yani supaya turunkan tubuhnya. Barangku pelan-pelan amblas ke rongga hangat kemaluan Yani. Pikiranku selekasnya berproses. Rasanya ia tidak perawan , karena penisku tidak temukan kesusahan bermakna untuk terbenam semuanya.
Tetapi kelak sajalah pertanyaan ini dicari jawabannya. Yani saya arah kan supaya bergerak hingga saya merasa penisku di remas-remas. Saya lantas bertumpu ke toilet dan memberikan ruangan lebih bebas untuk Yani. Ia bergerak meng ikuti perasaannya sekalian tangannya berstumpu di ke-2 bahuku. Kesan hidden seks ini memang hebat enaknya. Payudaranya bergetar-guncang karena pergerakan liar Yani.
Pergerakan susu yang lumayan besar ini adalah panorama yang benar-benar memesona. Kami bermain sekitaran 10 menit. Rasanya Yani sebelumnya sempat capai orgasme lantas mendekati saya orgasme saya buru-bur mengambil penis dari lubang nikmat. Walau pada kondisi sange saya sadar jika ia hamil, karierku dapat remuk. Sesudah kami menuntaskan permainan dan tetap berangkulan, saya tanya ke Yani, apa ia pernah lakukan semacam ini. Ia terang-terangan akui jika ia sebelumnya pernah dikerjai pamannya saat ia tetap kelas 2 SMP. Pamannya sebelumnya sempat 3x menggumulinya. Tetapi kata Yani ia saat itu tidak tahu apapun. Saya manjadi terlatih bermain dengan Yani di WC wanita pada pagi hari. Memanglah tidak setiap hari, tapi satu minggu sekurang-kurangnya kami melakukan 2x. Saya selanjutnya jadi cemas jika Yani hamil. Lewat bidan kenalanku ia terpasangsi spiral.
Asyiknya yani tidak malu ajakku bermain, bila di merasa ingin . Maka rasanya seringkali ia ajak bermain dibandingkan saya. Yani mempunyai gairah yang tinggi. Permainan satu ronde untuk ia belum juga cukup. Saya seringkali ajaknya bermalam di hotel. Kami melepaskan keinginan sepuasnya. Walaupun hubunganku dengan Yani sangat jauh, tapi ia tidak menuntut apapun dari ku. Bahkan juga di muka karyawan lain ia berlaku lumrah. Saya yang tidak sampai hati, sehingga saya memberikan uang bulanan yang cukup lebih besar dibanding upahnya. Sekitaran satu tahun hubunganku dengan Yani, ia mengadu jika ia telah mempunyai cowok.
Katanya cowoknya cakep dan telah kerja di asuransi. “Pak saya setiap malam bermain ama cowokku, setelah jika sedang kepengin kepalaku rasanya pening,” kata Yani. Permainan denganku tetap terus hingga kemudian ia menikah dengan cowoknya. Mendekati pernikahannya saya meminta bidan temanku untuk mengambil spiralnya. Kata yani, cowoknya tidak paham jika ia gunakan spiral.
